PengertianObjek Formal Sosiologi dan 2 Contohnya. Jikalau dilihat berdasarkan pada proses sosial dan interaksi sosial yang menghubungkan manusia dengan lingkungan sosial tentusaja sangat erat dengan ilmu sosiologi. Hal ini dikarenakan objek formal sosiologi berhubungan dengan kehidupan masyarakat mulai dari dasar hingga semakin kompleks. - Manusia adalah makhluk sosial yang sejatinya selalu memiliki naluri untuk hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan lebih dekat satu sama lain. Terdapat dua hal yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok, yakni hasrat manusia untuk bersatu dengan manusia lain, dan hasrat untuk bersatu dengan situasi alam di sekitarnya. Kelompok sosial merupakan kelompok manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah anggota dari kelompok tersebut. Adanya kesamaan faktor-faktor sosial seperti persamaan nasib, kepentingan, tujuan, bahkan musuh akan membuat mereka bertambah Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Berikut merupakan pengertian kelompok sosial menurut para ahli, seperti dikutip e-modul Sosiologi Pembelajaran SMA Kelas X 2020 Soerjono Soekanto mendefinisikan kelompok sosial sebagai himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan dan mereka saling mempengaruhi secara timbal balik. Robert K Merton menyatakan bahwa kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang. Paul B Horton, kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota. Mac Iver dan Charles H Page menyatakan bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama. Jadi dapat dikatakan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang berhubungan timbal balik satu sama lain dalam sebuah struktur sesuai dengan pola yang telah matang. Selanjutnya, Baron dan Byrne mengungkapkan syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial, yakni sebagai berikut Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain. Stabil, hubungan yang terjadi bisa bertahan dalam hitungan minggu,bulan, atau bahkan tahun. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota. Struktur, setiap anggota memiliki perannya masing-masing. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok. Jenis-Jenis Kelompok Sosial Jenis kelompok sosial terbagi menjadi kelompok sosial teratur dan kelompok sosial tidak teratur, seperti dikutip dalam e-modul Sosiologi Kelas XI 2019. Kelompok sosial teratur terdiri dari berbagai macam, di antaranya Kelompok primer, yakni kelompok yang merujuk pada keompok kecil yang bersifat intim, asosiasi dengan bertatap muka, dan kerja sama, sehingga hubungan kelompok ini lebih erat. Kelompok sekunder, yakni kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok formal imersonal yang memiliki sedikit kedekatan sosial karena memiliki hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat kekeluargaan. Kelompok dalam In-group, merupakan bentuk kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok, misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku. Kelompok luar out-group, dalam kelompok ini seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok. Kelompok formal, adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya. Kelompok informal, dalam kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Paguyuban, hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan, rukun tetangga, dan lain-lain. Patembayan, adalah kelompok sosial yang lahir untuk jangka waktu pendek dan bersifat imajiner, misalnya kelompok pedangan di pasar A. Membership group, merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Reference group, ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Kelompok okupasional, adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Kelompok volOnter, yakni orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Jenis kedua dari kelompok sosial yakni kelompok sosial tidak teratur, seperti kerumunan sosial, publik, dan massa. Kerumunan sosial adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap. Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng, contohnya surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya. Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan. Baca juga Bentuk, Ciri Serta Contoh Interaksi Sosial Asosiatif & Disosiatif Contoh Kelompok Sosial Berdasarkan Faktor Pembentuk & Ciri-cirinya Kelompok Sosial Pengertian, Syarat Terbentuk, Serta Jenis-Jenisnya - Pendidikan Kontributor Nirmala Eka MaharaniPenulis Nirmala Eka MaharaniEditor Maria Ulfa Dalamsosiologi, objek material umumnya merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dan kaitan-kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan. Segala fenomena yang membentuk pola dan melibatkan hubungan antar individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok masyarakat dianggap sebagai objek material sosiologi. Ilustrasi Objek Material Sosiologi. Foto dok. Elevate UnsplashObjek material sosiologi adalah objek yang dikaji dalam ilmu sosiologi. Contoh objek material sosiologi adalah kehidupan sosial manusia yang dilakukan antara satu individu dengan individu lengkap mengenai pengertian dan contoh objek material sosiologi akandisajikan dalam artikel ini. Mari simak ulasannya hingga Objek Material Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat Ilustrasi Objek Material Sosiologi. Foto dok. Brooke Cagle UnsplashIlmu sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan. Tak hanya itu, ilmu sosiologi juga mempelajari gejala-gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dalam buku berjudul Sosiologi Pedesaan yang disusun oleh Sriyana, ‎Ferry Fernando 2022 7, dijelaskan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan suatu juga dikatakan sebagai sebuah bentuk ilmu pengetahuan yang memberikan sebuah penjelasan terhadap adanya sebuah hakikat manusia secara inkorporatif. Caranya dengan melakukan pendekatan dengan hal makro yang dimana berada pada sebuah titik dari tolak yang ada pada kajian ilmu sosiologi, terdapat objek material yang dipelajari. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri. Dikutip dari Buku Ajar Antropologi dan Sosiologi yang ditulis oleh Dr. St. Laksanto Utomo 2020 13, objek material sosiologi berupa gejala sosial dalam kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan. Segala fenomena yang membentuk pola dan melibatkan hubungan antar individu atau individu dengan kelompok atau antar kelompok masyarakat adalah objek material objek material, dalam sosiologi juga terdapat objek formal. Objek formal sosiologi lebih menekankan pada perspektif atau cara pandang ilmu pengetahuan. Hal-hal yang termasuk ke dalam objek formal sosiologi antara lain interaksi, relasi, dan komunikasi sosial. Sosiologi melihat individu sebagai makhluk sosial sekaligus bagian dari masyarakat yang terhubung dengan jaringan sosial sehingga membentuk kelompok. Jadi, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial menjadi objek formal pembahasan mengenai objek material sosiologi yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. DAP
Jakarta- . Secara umum menurut American Sociological Association, objek kajian sosiologi adalah berfokus pada struktur kelompok sosial, organisasi dan masyarakat dan bagaimana orang berinteraksi dalam struktur ini.. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI), pengertian dari objek adalah sesuatu yang menjadi sasaran/pokok pembicaraan, sedangkan kajian adalah pembahasan mengenai sesuatu
Kelompok sosial dapat diartikan sebagai interaksi antara sekumpulan individu yang memiliki kesamaan identitas dan latar belakang hingga tercipta solidaritas sosial sebagai satu kesatuan. Pengelompokan sosial menjadi wadah untuk berinteraksi dan pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk sosial. Salah satu karakteristiknya adalah adanya kesadaran kolektif serta ikatan yang erat dalam kelompok. Hal utama yang mendorong terbentuknya kelompok sosial adalah diri sendiri dan faktor kesamaan. Secara positif keberadaan kelompok sosial membuka peluang terjalinnya hubungan dan interaksi sosial. Sementara sisi negatifnya memicu timbulnya konflik baik internal maupun antar kelompok. Untuk mengetahui detail Pengertian Kelompok Sosial beserta tipe dan contoh-contohnya, simak pemaparan berikut ini. Pengertian Kelompok Sosial1. Secara Umum2. Menurut Para Ahlia. George Simmelb. Robert Bierstedtc. Willa Hukyd. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warrene. Emile Durkheimf. Mayor Polakg. W. G. Sumnerh. Robert K. Mertoni. Hendropuspitoj. Soerjono SoekantoAwal Mula Pembentukan dan PerkembanganFungsi dan TujuanCiri-CiriFaktor PembentukSyaratTipe-Tipe dan Contohnya1. Berdasarkan Kesadaran, Hubungan, dan Organisasi Sosiala. Kelompok Statistikb. Kelompok Kemasyarakatanc. Kelompok Sosialisasid. Kelompok Asosiasi2. Berdasarkan Prosesnyaa. Kelompok Nyatab. Kelompok Semu3. Berdasarkan Keintiman Antar Anggotanyaa. Bangsa dan Negarab. Masyarakatc. Etnisd. Komunitase. Organisasi Sosialf. Paguyubang. PatembayanDampak1. Positif2. Negatif Sumber 1. Secara Umum Secara umum, kelompok sosial berarti sekumpulan manusia yang sadar atas keanggotaan dan keikutsertaannya yang saling berinteraksi satu sama lain. Kelompok terbentuk dari individu-individu yang merupakan bagian atau anggota dari masyarakat. Setiap kelompok pasti berbeda-beda karena sifat individu dan lingkungan sekitarnya. Ia akan membentuk sebuah budaya kelompok. Pada dasarnya, individu-individu tersebut biasanya memiliki latar belakang serta kesadaran interaksi yang sama. 2. Menurut Para Ahli a. George Simmel Ahli sosiologi, George Simmel, mengungkapkan pikirannya tentang kelompok sosial, yaitu sekumpulan individu yang berinteraksi, berkegiatan, dan berperasaan untuk membentuk keutuhan yang sistematis, terorganisir, dan saling bertimbal balik. b. Robert Bierstedt Robert Bierstedt, seorang pakar sosiologi asal Amerika Serikat, menyampaikan pengertian kelompok sosial sebagai suatu kelompok yang memiliki beragam jenis interaksi yang dapat dibedakan dengan cara melihat ada atau tidak adanya struktur organisasi atau hierarki, kesadaran akan keanggotaan, dan hubungan sosial yang terjadi antar individu atau antar kelompok. c. Willa Huky D. A. Willa Huky dalam Pengantar Sosiologi mengatakan bahwa kelompok sosial adalah satu unit atau gabungan dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan berkomunikasi. d. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren Dua ahli sosiologi bernama Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren melalui buku Sociology an Introduction, mengemukakan definisi kelompok sosial, yaitu kelompok yang beranggotakan dua atau lebih individu yang di antaranya ada interaksi yang dapat dimengerti oleh orang lain atau anggota lainnya. e. Emile Durkheim Sosiolog asal Perancis, Emile Durkheim, menyatakan arti kelompok sosial sebagai sekumpulan individu yang saling berhubungan dan berinteraksi sehingga terjadi sebuah solidaritas sosial. f. Mayor Polak J. B. A. F Mayor Polak dalam bukunya Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas, menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan sejumlah orang dalam satu wadah di mana satu sama lain memiliki hubungan seperti sebuah sistem atau struktur untuk mewujudkan kepentingan bersama. g. W. G. Sumner Menurut William Graham Sumner, kelompok sosial ialah sekumpulan orang yang memiliki ciri khas tertentu, kesamaan identitas dan latar belakang, saling berinteraksi, dan kesadaran kolektif sebagai suatu kesatuan. h. Robert K. Merton Kelompok sosial menurut Robert K. Merton, yaitu sejumlah individu yang saling berinteraksi mengikuti pola yang ada dan matang. i. Hendropuspito Pengarang buku Sosiologi Agama dan Sosiologi Sistematik, Hendropuspito, menerangkan bahwa kelompok sosial itu sebagai sekumpulan individu yang nyata dan dibentuk teratur untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama dengan masing-masing individu memiliki peranannya sendiri serta saling berhubungan. j. Soerjono Soekanto Menurut Soerjono Soekanto, pakar sosiologi Indonesia, kelompok sosial merupakan suatu himpunan atau kesatuan manusia yang saling berikatan satu sama lain yang saling memengaruhi dan berhubungan timbal balik. Awal Mula Pembentukan dan Perkembangan Sumber Pada dasarnya, manusia yang merupakan makhluk sosial membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Kelompok sosial bahkan sudah terbentuk di masa manusia prasejarah. Ia secara alami terjalin karena manusia membutuhkan manusia lainnya untuk bertahan hidup, mencari makan, dan saling membantu. Seiring berkembangnya zaman, manusia mulai memiliki minat yang berbeda-beda. Oleh karena itu kelompok sosial hadir untuk memfasilitasi manusia yang memiliki minat dan/atau kepentingan yang sama. Penerimaan anggota baru, cara anggota kelompok berperan dan bertindak, sampai jumlah anggota pun berbeda-beda, Ada kelompok sosial yang menjadi mayoritas dan ada yang menjadi minoritas. Lalu, tidak jarang dalam suatu kelompok mengalami konflik dan pertikaian untuk mencapai tujuan bersama. Pemenuhan hasrat sosial manusialah yang menjadi motivasi utama lahirnya kelompok sosial hingga kini. Fungsi dan Tujuan Sumber Secara universal, tujuan dan fungsi pengelompokkan sosial adalah sebagai berikut. Wadah manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Sarana antar individu untuk melakukan kegiatan bersama sehingga mendorong produktivitas. Memudahkan individu agar terpenuhi kebutuhannya di kelompok tersebut. Tempat mengembangkan potensi diri dan sosial. Menjadi ruang untuk manusia yang memiliki latar belakang, minat, dan/atau kepentingan yang sama. Ruang untuk berbagi pikiran, pendapat, perasaan, dan hal-hal lain. Ciri-Ciri Sekolah secara tidak langsung membentuk kelompok sosial. Sumber Masing-masing kelompok sosial tentu memiliki ciri khas atau karakteristiknya sendiri yang membedakannya dengan kelompok sosial lain. Namun, ada juga ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh kelompok sosial baik yang terstruktur formal maupun yang tidak terstruktur non formal. Adanya sejumlah manusia yang membentuk kesatuan yang nyata dan bisa dikenali. Adanya kesadaran pribadi dan kolektif terhadap perannya masing-masing dalam kelompok. Adanya sikap saling memengaruhi satu sama lain antar anggota secara timbal balik. Adanya ikatan erat antara anggota kelompok untuk memperoleh tujuan bersama. Adanya status sosial yang dapat mengatur kebijakan dan tingkah laku anggota-anggotanya. Faktor Pembentuk Jarak menjadi salah satu faktor pembentuk kelompok sosial. Sumber Faktor pembentuk kelompok sosial yang utama adalah dua hal, yaitu diri sendiri dan kedekatan atau kesamaan. Diri sendiri yang pertama menentukan kelompok sosial mana yang akan dipilih, tetapi ada beberapa kelompok sosial yang tidak sengaja diikuti seperti keluarga. Yang kedua adalah kedekatan atau kesamaan. Kesamaan ciri-ciri fisik, sikap, watak, dan lainnya dapat meninggikan peluang seseorang berinteraksi dengan yang lainnya dan membentuk suatu kelompok sosial. Sama halnya dengan kedekatan jarak dan lingkungan antar individu, semakin dekat semakin besar kemungkinannya untuk berinteraksi. Jarak yang jauh dapat menyulitkan antar individu untuk saling mengetahui informasi dan sebagainya. Fisik yang sama namun watak yang berbeda dan sebaliknya juga dapat memengaruhi pembentukan kelompok sosial. Semua tergantung dari hubungan dua faktor utama tadi. Syarat Budaya yang sama menjadi salah satu syarat suatu kelompok sosial. Sumber Tidak semua interaksi sosial antar individu atau sehimpun orang dapat dikatakan kelompok sosial. Ia memiliki beberapa syarat agar dapat dinamai demikian. Kelompok sosial butuh yang namanya proses, sistem, dan waktu. Terdapat kesadaran diri dan kolektif bahwa individu tersebut adalah bagian atau anggota dari kelompok itu. Adanya kaidah, struktur, budaya, dan pola perilaku tertentu. Punya rasa saling memiliki satu sama lain di tiap anggotanya, semakin kuat maka hubungan semakin erat. Tipe-Tipe dan Contohnya Komunitas Relawan Independen KRI. Sumber 1. Berdasarkan Kesadaran, Hubungan, dan Organisasi Sosial a. Kelompok Statistik Kelompok statistik adalah kelompok sosial yang terbentuk karena suatu persamaan dan bisa diukur tetapi para anggotanya tidak membentuk organisasi, tidak berhubungan sosial, dan bahkan tidak sadar akan kesamaan yang dimilikinya, Ia memiliki data fakta baik berupa angka, diagram, infografis, dan lainnya. Contoh sederhananya seperti kelompok penduduk laki-laki atau perempuan usia tertentu di suatu kota. Mereka termasuk ke dalam satu kelompok sosial tapi belum tentu semuanya mengenal satu sama lain dan berinteraksi. b. Kelompok Kemasyarakatan Kelompok sosial satu ini sadar akan kesamaan yang dimiliki anggotanya, tetapi tidak membentuk hubungan sosial maupun sebuah organisasi. Contohnya orang-orang kaya atau miskin se-Indonesia tidak membuat aliansi ataupun organisasi. c. Kelompok Sosialisasi Kalau kelompok sosialisasi, para anggotanya sadar akan persamaan yang dimiliki dan saling berinteraksi, tetapi tidak membuat organisasi. Contoh gampangnya adalah teman sebaya di sekolah. d. Kelompok Asosiasi Kelompok terakhir jenis ini adalah yang memiliki semuanya, yaitu kesadaran akan persamaan, hubungan sosial, dan tergabung dalam sebuah organisasi. Contohnya seperti OSIS, himpunan mahasiswa jurusan atau fakultas, partai politik, lembaga bakti sosial, klub olahraga atau seni, dan macam-macam. 2. Berdasarkan Prosesnya a. Kelompok Nyata Sesuai dengan namanya, kelompok nyata berarti kelompok yang anggotanya nyata, hadir, dan bersifat tetap. Sebagian besar kelompok sosial jatuh ke kelompok ini. Contohnya seperti kelompok sesuai jenis kelamin, usia tertentu, OSIS, klub olahraga atau seni, partai politik, lembaga sosial, keluarga, dan masih banyak lagi. b. Kelompok Semu Sedangkan kelompok semu adalah jenis kelompok sosial yang sifatnya sementara, tidak terstruktur, tidak ada kesadaran persamaan, hubungan sosial, maupun aturan. Proses pembentukannya juga terjadi secara spontan dan tidak direncanakan. Contohnya seperti kerumunan saat macet, pengunjung yang datang ke swalayan atau pasar, pejalan kaki di trotoar jalan, dan sebagainya. 3. Berdasarkan Keintiman Antar Anggotanya a. Bangsa dan Negara Kelompok sosial yang tergolong di kategori bangsa dan negara memiliki keterikatan nasionalisme antar anggotanya. Keintiman hubungannya didasar pada kesamaan nasib, sejarah, dan tujuan bersama dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Contohnya seperti masyarakat negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, dan lain-lain. b. Masyarakat Masyarakat berarti satuan sosial yang umum dan luas dengan ciri khas masing-masing dan beragam pula. Ia mencakup pemerintahan dan penduduknya. Seberapa luas sebuah masyarakat, tergantung pengukuran masing-masing individu atau sistem pendidikan yang mengajarkannya. Masyarakat bisa dibagi-bagi sesuai dengan bidang atau kategori tertentu seperti pekerjaan, pendidikan, pemukiman, status sosial, usia, jenis kelamin, generasi, teknologi, dan lainnya. c. Etnis Kelompok sosial etnis didasari oleh persamaan garis keturunan, leluhur, atau suku yang sama. Anggota kelompoknya bisa ditandai dengan adanya kesamaan bahasa, budaya, adat, dan tradisinya. Contohnya seperti etnis Tionghoa, Jawa, Sunda, Minangkabau, Bugis, Indian, Eskimo, Aborigin, Dayak, Asmat, dan lain-lain. d. Komunitas Anggota kelompok komunitas terdiri dari individu-individu yang memiliki kesamaan kepentingan dalam wilayah tertentu. Mereka menjalin hubungan emosional dan sosial yang sama dengan adat yang lahir dari komunitas tersebut. Ada dari kelompok ini yang hidupnya saling bergantungan. Contohnya seperti komunitas pecinta alam, pendaki gunung, peduli lingkungan, memasak, petani, dan sebagainya. e. Organisasi Sosial Organisasi sosial adalah kelompok sosial yang berkembang pesat dan berhubungan intim antar anggotanya di masyarakat yang secara struktur dan sistemnya juga jelas dan formal. Ciri utamanya dapat dengan mudah dikenali, yaitu secara resmi dibentuk, peran anggota yang jelas, pengelolaan organisasi yang jelas dan sistematis, serta adanya identitas yang jelas. Contohnya seperti lembaga swadaya masyarakat LSM, partai politik, karang taruna, panti asuhan, yayasan, dan lain-lain. f. Paguyuban Paguyuban adalah jenis kelompok sosial yang memiliki persatuan dan kesamaan secara batin dan rohani yang murni. Hubungannya bersifat alami, kuat, kekal, dan didasari dengan garis keturunan antara anggotanya. Selain memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, paguyuban memiliki struktur organisasi. Contohnya seperti paguyuban keturunan Pangeran Diponegoro, paguyuban warga Betawi, paguyuban Pasundan, paguyuban marga Tionghoa, dan lain-lain. g. Patembayan Patembayan merupakan salah satu kelompok sosial yang memiliki keterikatan antar anggota yang lemah dan berjangka waktu relatif singkat. Ia dibentuk dari pemikiran rasional dengan mempertimbangkan untung rugi yang dapat diperoleh anggota ketika membuat atau bergabung. Jika sudah tidak berkepentingan, anggota bisa meninggalkan patembayan. Contohnya adalah serikat buruh, persekutuan dagang, organisasi pekerja pabrik atau industri, dan semacamnya. Dampak Penindasan orang-orang berkulit hitam oleh orang-orang kulit putih. Sumber 1. Positif Kehadiran kelompok-kelompok sosial membawa pengaruh positif, di antaranya adalah Adanya wadah untuk menampung orang-orang dengan minat, tujuan, dan kepentingan yang sama. Bisa bersama-sama mencapai tujuan bersama dan saling tolong-menolong. Sesama manusia bisa saling berinteraksi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan. Timbul rasa nyaman dan merasa saling memiliki satu sama lain. Lebih teratur karena terdapat peraturan kelompok. Semakin formal dan terorganisasi, peran, tanggung jawab, serta pembagian kerja para anggota semakin jelas juga. Dan dampak positif lainnya. 2. Negatif Nampaknya kelompok sosial juga tidak hanya membawa dampak positif, ia juga berdampak negatif seperti Menimbulkan konflik akibat perbedaan ideologi dan pemikiran baik antar anggota maupun antar kelompok. Ada kecenderungan kelompok-kelompok untuk bersaing satu sama lain sehingga memicu kesenjangan ada kelompok superior atau mayoritas dan ada kelompok inferior atau minoritas Meski ada aturan yang mengatur, tetap ada kemungkinan dilanggarnya aturan tersebut. Rendahnya toleransi akan menyebabkan ketidakseimbangan sosial. Oleh karena itu, kunci utama dari segala perbedaan adalah sikap toleransi dan saling memahami. Perbedaan memang tidak bisa dipungkiri karena pada dasarnya manusia diciptakan berbeda-beda. Nah, itu dia pengertian kelompok sosial dan seluk beluk lainnya. Jika masih bingung silakan tanya di kolom komentar.
\n\n \n \njelaskan kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial
Dengandemikian, sosiologi pada dasarnya mempelajari Apa saja objek kajian sosiologi? Yuk, kita bahas mengenai pengertian dan jenis-jenis objek kajian sosiologi! Baca artikelnya sampai selesai, ya! — Semenjak pandemi, mama ku jadi suka banget berkebun di rumah, deh. Semakin ke sini, mama jadi makin rajin berkebunnya nih, sampai sering ikut webinar tentang tips merawat tanaman hias. Biasanya kalo lagi ikutan webinar, mama sering tanya jawab sama pembicaranya, loh! Bahkan nggak jarang juga, mama malah diskusi dan saling tawar menawar harga tanaman yang dijual sesama ibu-ibu di webinar itu. Ngomongin cerita di atas, kamu tau nggak sih, kalo fenomena yang aku ceritain itu bisa dikaji dengan sudut pandang sosiologi? Wah, gimana caranya tuh, kak Ali ganteng?” Kalo kamu belum tau apa aja objek kajian sosiologi, simak pembahasan kali ini mengenai objek kajian sosiologi dan jenis-jenisnya, ya! Apa Itu Objek Kajian Sosiologi? Kamu masih ingat kan pengertian sosiologi? Sosiologi adalah ilmu yang memelajari tentang masyarakat. Nah, objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Semua hal yang berhubungan dengan masyarakat, baik itu berbentuk interaksi, tradisi, ataupun budaya dikaji dalam sosiologi, loh! Banyak banget dong berarti objek kajian sosiologi? Yap, betul banget! Karena berhubungan sama aktivitas manusia dan masyarakat, objek kajian sosiologi sangat banyak, gais. Oleh karena itu, objek kajian sosiologi dibagi lagi menjadi 2, yaitu objek material dan objek formal. Yuk, kita bahas satu-satu! Jenis-Jenis Objek Kajian Sosiologi 1. Objek Material Sesuai namanya, objek material dalam kajian sosiologi adalah segala fenomena atau gejala yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material ini dapat berupa aspek fisik dan aspek nonfisik, ya. Aspek fisik berupa benda, seperti mobil, motor, pasar, sekolah, uang, ponsel, dll. Sedangkan aspek nonfisik berupa gagasan, seperti ide, bahasa, aturan, tradisi, dll. Supaya kamu kebayang apa yang aku maksud, aku kasih contoh dulu nih, ya. Aku pergi ke pasar membeli ikan cue, tentunya dengan protokol kesehatan. hehe. Pasar dan uang pada contoh tersebut masuk ke dalam aspek fisik, ya. Sedangkan protokol kesehatan selaku peraturan masuk ke dalam aspek nonfisik. Baca juga Perbedaan Nilai, Norma, dan Keteraturan Sosial Nah, gejala sosial di atas karena terlihat di masyarakat, maka masuk ke dalam objek material, ya. Simpelnya, objek material hanya gejala sosial yang terlihat saja, bukan hal-hal yang terjadi di dalam gejala sosial tersebut. Hal-hal yang terjadi dalam gejala sosial tersebut merupakan objek formal, yang berikutnya akan aku bahas juga, hehe. 2. Objek Formal Objek formal dalam kajian sosiologi adalah interaksi sosial dan sosialisasi yang terjadi di masyarakat. Gimana bedainnya kalo sama objek material? Simpelnya, objek material adalah gejala sosial yang bisa kita rasakan keberadaannya. Sedangkan pada objek formal, kita nggak cuma merasakan, tapi juga berinteraksi secara langsung di dalamnya. Misalnya, masih ingat kan tadi aku abis beli ikan cue di pasar? Nah, selagi jual beli itu, ternyata aku nawar harga ikan cuenya, dari 15 ribu sebungkus jadi 10 ribu. Interaksi yang aku lakukan berupa tawar menawar itu yang dimaksud objek formalnya, gais. Ingat! Jangan sampai tertukar dengan objek material, ya. Dari satu contoh di atas, kamu dapat mengkaji fenomena tersebut baik dari sisi objek material maupun objek formalnya, loh. Pasar, uang, ikan cue, masuk ke dalam objek material dari aspek fisik. Sedangkan penggunaan uang sebagai alat pembayaran dan penerapan protokol kesehatan masuk ke dalam objek material dari aspek nonfisik. Terakhir, kegiatan tawar-menawar atau interaksi penjual dengan pembeli masuk ke dalam aspek formal, ya! Udah kebayang kan bedanya objek material dengan objek formal? Manteb deh kalo udah, hehe. Baca juga Belajar Mengolah dan Menganalisis Data Kualitatif Sekarang, kita akan bahas lebih spesifik mengenai objek yang dikaji dalam sosiologi, ya. Baik itu objek material maupun formal, objek kajian sosiologi secara umum dapat membahas tentang masyarakat, interaksi sosial, nilai, norma, dan sosialisasi. Kelima objek ini nanti akan dibahas selama kamu mempelajari sosiologi di SMA, loh! Nih, masing-masing aku jelasin sedikit ya, hehe. Pertama adalah masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena tradisi, sistem, norma, dan hukum tertentu yang sama. Seperti yang sudah aku sebutkan di atas, masyarakat adalah objek utama pada kajian sosiologi. Inti dari kajian sosiologi adalah masyarakat, sehingga dari masyarakat lah muncul berbagai macam fenomena dan gejala yang dikaji dalam sosiologi. Selanjutnya, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu ataupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Kalau kamu ingat, kamu pernah belajar tentang interaksi sosial waktu SMP, loh! Hayo, masih ingat ciri-ciri dan syaratnya nggak, nih? Xixixi. Kalau lupa abis ini langsung dibaca lagi yaa. Berikutnya, ada nilai dan norma sosial. Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik atau buruk di dalam masyarakat. Sedangkan norma adalah segala bentuk aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapkan berdasarkan keputusan bersama. Ini juga sudah kamu pelajari sedikit waktu SMP, ya. Terakhir, sosialisasi adalah suatu proses penanaman nilai dan norma kepada individu maupun kelompok dalam masyarakat. Sosialisasi ini nantinya berhubungan juga dengan nilai dan norma. Karena nilai dan norma yang ada di masyarakat, perlu disosialisasikan juga sebelum diterapkan di masyarakat tersebut. Itu dia bahasan kita kali ini mengenai objek kajian sosiologi, ya! Kalo kamu tertarik buat memperdalam lagi materi ini, langsung aja cobain ruangbelajar! Di ruangbelajar kamu bisa menemukan pembahasan materi ini dalam bentuk video beranimasi, loh! Jadi, pastinya nggak bakal bikin bosen, deh! Yaa walaupun tulisanku di sini juga asik dan nggak bikin bosen, sih. Tapi, cobain juga ruangbelajar ya, hehe. Sampai jumpa di materi berikutnya! Tetap semangat belajar dan sampai jumpa! Dadah~ Referensi Elviadi, N. Perilaku Menyimpang Mahasiswa UNP Dalam Memanfaatkan Perpustakaan’, Jurnal Sosiologi, 1 1 35. Zaitun, 2016, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya. Pekanbaru Kreasi Edukasi. Kaitanobjek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial - 42933898 fojik526 fojik526 17.08.2021 Sosiologi Sekolah Menengah Atas terjawab Kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial 1 Lihat jawaban Iklan Iklan fuatcepat fuatcepat Jawaban: Keberadaan kelompok sosial merupakan objek formal ilmu sosiologi. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta02 Januari 2022 1024Hallo Irpa S! kaka bantu jawab yaa Jawaban dari pertanyaan diatas, kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial. Keberadaan kelompok sosial merupakan objek formal sosiologi, Dalam kelompok sosial terdapat interaksi, relasi, dan komunikasi sosial yang terjadi antara kelompok masyarakat hal ini berkaitan dengan objek formal sosiologi yang menggambarkan interaksi sosial dan sosialisasi yang terjadi di masyarakat. Yuk simak penjelasannya! Sosiologi adalah ilmu yang memelajari tentang masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. objek kajian sosiologi dibagi lagi menjadi 2, yaitu objek material dan objek formal. 1. Objek Material Objek material dalam kajian sosiologi adalah segala fenomena atau gejala yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material ini dapat berupa aspek fisik dan aspek nonfisik, Aspek fisik berupa benda, seperti mobil, motor, pasar, sekolah, uang, ponsel, dll. Sedangkan aspek nonfisik berupa gagasan, seperti ide, bahasa, aturan, tradisi, dll. 2. Objek Formal Objek formal dalam kajian sosiologi adalah interaksi sosial dan sosialisasi yang terjadi di masyarakat. Objek kajian sosiologi secara umum dapat membahas tentang masyarakat, interaksi sosial, nilai, norma, dan sosialisasi. • Masyarakat adalah sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena tradisi, sistem, norma, dan hukum tertentu yang sama. Masyarakat adalah objek utama pada kajian sosiologi. Inti dari kajian sosiologi adalah masyarakat, sehingga dari masyarakat lah muncul berbagai macam fenomena dan gejala yang dikaji dalam sosiologi. • Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu ataupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. • Nilai dan norma sosial. Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik atau buruk di dalam masyarakat. Sedangkan norma adalah segala bentuk aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapkan berdasarkan keputusan bersama. • Sosialisasi adalah suatu proses penanaman nilai dan norma kepada individu maupun kelompok dalam masyarakat. Sosialisasi ini nantinya berhubungan juga dengan nilai dan norma. Karena nilai dan norma yang ada di masyarakat, perlu disosialisasikan juga sebelum diterapkan di masyarakat tersebut. Dengan demikian masyarakat yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan gejala sosial yang salah satunya adalah kelompok sosial. Oleh karena itu, proses-proses yang membuat manusia menghasilkan gejala sosial yang dapat dianggap sebagai objek formal. Terima kasih sudah bertanya dan gunakan roboguru, semoga membantu ya
JenisJenis Objek Kajian Sosiologi. 1. Objek Material. Sesuai namanya, objek material dalam kajian sosiologi adalah segala fenomena atau gejala yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material ini dapat berupa aspek fisik dan aspek nonfisik, ya. Aspek fisik berupa benda, seperti mobil, motor, pasar, sekolah, uang, ponsel, dll.
8 Mobilitas Sosial. 9. Struktur Sosial. 10. Perubahan Sosial. Emile Durkheim berpendapat bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, seperti cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu. Contohnya, di tempat kerja, seorang nVmnTrZ.
  • ftyo580swq.pages.dev/262
  • ftyo580swq.pages.dev/379
  • ftyo580swq.pages.dev/262
  • ftyo580swq.pages.dev/190
  • ftyo580swq.pages.dev/220
  • ftyo580swq.pages.dev/26
  • ftyo580swq.pages.dev/170
  • ftyo580swq.pages.dev/104
  • ftyo580swq.pages.dev/226
  • jelaskan kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial